*dimuat di majalah Media Kawasan Edisi September 2011
“Dellaaaaaaaaa…!!” aku berteriak.
“Ninaaaaaaaaa…!!” balas teriaknya di seberang sana.
Obrolan
selanjutnya pun diwarnai dengan teriakan-teriakan tak kunjung selesai.
Sampai suara kami berdua terasa mau habis, aku pun menyudahi
pembicaraan.
“Gue kerumah loe sekarang!” tantangku.
“Siapa takut?”
“Oleh-oleh siap?”
“Siaaaap!!”
“Meluncur.”
Klik. Telefon kututup.
Cuma
10 menit naik motor ke rumah Della. Aku tidak sabar ketemu sama anak
semprul satu itu, sahabatku sejak SMP. Dia baru pulang dari Mesir
setelah tiga tahun ikut ayahnya dinas disana. Dalam benakku sudah
membayangkan oleh-oleh apa yang dia bawa darisana untukku. Cinderamata
dari Mesir pasti unik-unik.