Thursday, September 23, 2010

(Calon) Bosku Ganteng Sekali




*dimuat di majalah Media Kawasan edisi April 2010




Fira deg-deg an. Ini wawancara terakhir yang paling menentukan apakah Ia diterima di perusahaan ini atau tidak. Kemarin Ia dipanggil untuk wawancara oleh bagian HRD. Proses interview berjalan lancar dan Fira mendapat respon positif. Ia yakin tidak lama lagi akan bekerja di perusahaan yang Ia incar. Tetapi Fira tetap merasa takut ketika Bu Linda, pihak HRD yang mewawancarainya mengatakan bahwa Ia harus datang lagi besok untuk menjalani tes dari pimpinan.
“Ceklek.” Bunyi suara pintu terbuka.


Fira spontan menunduk, mengalihkan pandangannya ke atas meja.
Orang itu segera duduk di kursi tak jauh dari sampingnya. Fira menghela napas.
“Orang ini sainganku yang juga menjalani tes hari ini”, pikirnya.
          Menit demi menit berlalu, Fira semakin resah karena pimpinan yang ditunggu belum juga datang. Sementara itu Fira merasa tidak nyaman karena firasat Fira mengatakan bahwa Ia sedang diperhatikan oleh sepasang bola mata milik orang yang duduk disampingnya.
          “Kamu terlihat gugup.” Suara tersebut memecah kesunyian. Suara yang berat, seperti suara seorang lelaki berwibawa.
Untuk pertama kalinya Fira menoleh dan menatap pria yang duduk disampingnya.
“Astaga, pria ini sungguh tampan!” suara hati Fira menjerit. Fira jadi kikuk.
“Hmm, ya, sedikit.” Jawab Fira sambil membersihkan tenggorokannya.
          Fira benci terlihat gugup oleh saingannya, apalagi pria ini terlihat begitu tenang.
          “What are you scared of?” Pria itu bertanya.
“Uh. Sombong sekali”, pikir Fira. Ia merasa pertanyaan tersebut mengejeknya, terlebih pria itu menggunakan bahasa Inggris. Namun Fira tak gentar. “I’m sorry, but I think it’s none of your business. Besides, we don’t even know each other.” Jawab Fira agak ketus.
          Pria itu tersenyum. Senyuman maut itu melunakkan hati Fira. Ia pun otomatis membalas senyumannya.
          “Sorry, Saya Rico. Enrico Abraham.” Pria itu mengulurkan tangannya dan disambut ramah oleh Fira. “Fira. Elfira Sinka.”
          Tiba-tiba obrolan mengalir begitu saja diantara mereka berdua. Mereka terlihat begitu menikmati percakapan masing-masing. Sepertinya mereka mempunyai kesamaan dalam bidang tertentu.
          Sambil bercakap-cakap sesekali Rico mecoret-coret sesuatu di kertasnya.
“Apa yang Anda lakukan?”, tanya Fira.
“Oh, ini hanyalah sesuatu yang tidak begitu penting.” Jawab Rico, santai.
Rico melihat jam tangannya. “Maaf, Saya harus pergi.”
“Bukankah Anda harus menjalani tes hari ini?”
“Saya tidak punya waktu.” Jawab Rico, cepat. “Ngomong-ngomong, Saya yakin Anda lulus.” Rico mengerdipkan matanya dan tersenyum meninggalkan Fira.
          Sementara itu Fira kebingungan di ruang tunggu, tak mengerti maksud Rico. Ia melihat kertas coretan Rico tertinggal di mejanya. Fira bermaksud mengembalikan kepada Rico, tetapi pria itu sudah pergi entah kemana. Ia pun membaca tulisan di kertas itu..

Nama  : Elfika Sinka
Penilaian
-           Penampilan              OK
-           Bhs Inggris              OK
-           Kepribadian             OK
-           …..                         OK
-           …..
-           ….
-           Dst

“Astaga!!” Fira hanya bisa kaget setengah mati.

2 comments:

  1. Kalau ce liat pria ganteng gitu ya:)

    ReplyDelete
  2. Naz..like thz..!!
    If i have more than 4 thumps..i'll point all up for thz post

    ReplyDelete